Kamis, 21 November 2024, WIB

Sabtu, 29 Des 2018, 09:36:49 WIB, 1696 View Administrator, Kategori : PROFILE

 

Nama saya Hamka, anak bungsu dari tiga bersaudara. Saat itu tahun 1990-an, saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Saya sangat menyukai hal yang menyangkut permainan.Tak sedikit kugunakan waktuku hanya dengan bermain. Masih terbayang jelas kebahagiaan itu saat kami bermain bersama teman dan saudara.

Meski kala itu, permainan kami hanyalah bagian dari alam yang kadang dibuat oleh kedua orang tua dan nenek kami. Tak luput permainan budaya selalu hadir sebagai ajaran bersosialisasi dan berkumpul  bersama. Alam bagi kami, selalu menjadi sahabat dikala bermain dan belajar. Keindahan dunia nyata benar-benar memberiku banyak inspirasi dan kebahagiaan.

Kami hidup di sebuah perkampungan. Dibesarkan oleh kedua orang tua yang selalu mengajarkan cinta dan kasih sayang. Mereka selalu menyampaikan pentingnya kreativitas dan perlunya saling berbagi dan menghargai.

Belum banyak kuketahui mengenai dunia digital saat itu, karena perkembangannya yang begitu minim. Ada sebuah produk digital berbentuk kotak tabung, berada di dalam lemari kayu di rumahku saat itu.Ya, namanya televisi. Warnanya hitam putih, tanpa remot. Benda itu yang mengumpulkan kami sekeluarga dikala bersantai.

Sebuah momen yang paling membuatku bahagia dikala ulang tahunku yang ke-10. Papa dan ibuku menghadiahkan permainan teknologi digital game boy dan mobil elektrik kepadaku.

Sungguh bahagianya hatiku. Sampai saat ini, hadiah itu masih tersimpan rapi di lemari kaca rumahku dan tak pernah kulupakan.

Permainan teknologi yang kumiliki saat itu hanyalah dua dari hadiah ultahku saat itu. Berbeda dengan teman saya yang lain, sehingga terkadang saya ke rumahnya bermain dan menonton film kartun dan superhero. Itu karena di rumah kami belum memiliki penangkap siaran khusus (antena parabola) untuk menonton siaran televisi tertentu.

Selain bermain, kami dan teman-teman sebaya tak lupa belajar bersama dan pergi mengaji setiap sore. Teknologi saat itu belum menyelimuti sendi-sendi kehidupan kami.

Dunia  teknologi  telah ada semenjak ratusan tahun yang lalu. Proses perkembangannya dari waktu ke waktu mengalami kemajuan. Hal tersebut tak luput dari pengetahuan manusia yang merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa.

Puncak perubahan terbesar teknologi adalah semenjak berada diera revolusi industri yang berdampak di bidang transportasi, manufaktur, pertambangan, pertanian,dan teknologi.

Seiring berjalannya waktu, memasuki tahun 2000-an, zaman berubah ke era millennium. Dunia pun semakin maju dan berkembang. Teknologi digital seperti telepon genggam, internet dan komputer mulai dikembangkan.

Pengetahuanku mengenai internet dan komputer saat itu masih minim. Maklum, saya berada di desa yang belum tersebar internet dan komputer secara luas. Berbeda dengan kota metropolitan yang telah digandrungi dunia digital dan internet oleh kaum remaja.

Pelajaran mengenai teknologi komputer di sekolah pun belum kami dapatkan saat itu. Yang kuingat adalah pelajaran keterampilan jasa yaitu mata pelajaran menggunakan mesin ketik dan pembuatan kerajinan tangan.

Saya selalu bangga dan bersyukur atas segala pengetahuan yang diperoleh dari guru di sekolah. “Terima kasih wahai guruku.”  Kata yang selalu kuingat saat menyelesaikan cerita ini, sebagai bentuk penghormatanku kepadanya.

Selain itu, gaya komunikasi jarak jauh waktu itu, masih kami andalkan metode konvensional, secara surat menyurat.

Saya masih ingat betul waktu itu, harga sim card dan telepon genggam sangat mahal untuk dimiliki. Meski kala itu telah ada yang menggunakan handphone dan komputer sebagai media pertukaran informasi. Itu pun sebatas bagi orang yang mampu.

Keseruan dan keunikannya kami rasakan. Meminjam dan memamerkan adalah bentuk ekpresi dari kami yang belum memiliki dan yang telah memiliki benda digital itu.

Proses perkembangan teknologi tak surut sampai disitu. Pakar IT dan perusahaan IT dari belahan dunia berlomba-lomba menciptakan produknya masing-masing.

Persaingan pun semakin ketat, sehingga lahirlah berbagai produk digital cerdas dan pengembangannya. Seperti handphone, laptop, sosial media, search engine, aplikasi, game serta produk teknologi lainnya. Dengan fenomena tersebut masyarakat mudah masuk ke ruang lingkup budaya teknologi. Sehingga dituntut untuk mampu memahaminya agar tidak tergilas zaman.

Dokumentasi gambar : cybermakassar.com

Memasuki tahun 2006, saya mendaftar di salah satu perguruan tinggi manajemen informatika dan komputer di Kota Makassar. Harapan saya masuk di kampus tersebut karena menyukai gaya ala anak teknik dan suka utak-atik benda elektonik.

Pengetahuanku tentang komputer sangatlah minim. Hanya modal semangat dan tekad belajar yang membuat saya akhirnya diterima di sekolah tinggi tersebut.

Mata kuliah yang kupelajari saat itu, sangat berbeda di zaman saya masih duduk di bangku sekolah. Pelajaran yang begitu detail disertai teori dan praktik oleh seorang dosen.

Saat ingin menyimpan materi perkuliahan dari dosen, kugunakan media penyimpanan data berbentuk disket, sekaligus sebagai gantungan kunci motorku. Walau media penyimpanan yang berbentuk flashdisk saat itu sudah banyak, karena komputer yang kumiliki hanyalah prosesor pentium jadul.

Melihat berbagai organisasi yang ada di kampus, saya mencoba bergabung di salah satu organisasi yang ada di kampus. Diskusi dan pembelajaran dari kakak senior dan teman-teman selalu kami adakan setiap harinya. Kadang pula berujung pada metode secara otodidak.

Menurut kami, semua tempat adalah sekolah, dan semua orang adalah guru bagi kita. Terkadang, kami dalam satu organiasi pergi ke pelosok desa untuk mengajarkan teknologi informasi kepada siswa di sekolah dengan gratis.

Ada sebuah cerita yang paling berkesan dan unik saat kami mengajar komputer kepada siswa saat itu. Memasuki pengenalan dasar, saya menyuruh mereka menyalakan komputer yang tersedia di hadapan masing-masing siswa. Sontak semua siswa yang berada dalam kelas terdiam. Saya pun langsung bertanya, "kenapa komputer adik-adik belum dinyalakan?". Mereka masih diam, dan ternyata cara menghidupkan komputer pun belum mereka ketahui.

Melihat wajah adik-adik begitu polos, mataku berkaca-kaca dan bersedih. Dalam hatiku berkata,saya sangat bersyukur bisa meluangkan waktu disini saling berbagi kepada mereka.

Materi pun dimulai, kusajikan materi desain menggunakan aplikasi photosop, kulangkahkan kaki mendekati satu persatu siswa. Salah satu siswa yang terdiam dan tidak melanjutkan praktiknya. Kuhampiri dan bertanya kepadanya, “kenapa terdiam Dik? mungkin karena rasa malu, dia tak menjawab pertanyaanku.

Kuperhatikan tangannya memegang mouse yang hampir berada di ujung mejanya. Sedikit lagi mouse yang dipegangnya jatuh dari meja sang murid. Saya bertanya lagi kepadanya, “kenapa Dik?” akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya.

“Bagaimana jika mouse yang kupegang ini sudah tak punya alas lagi untuk digerakkan? Jika kugerakkan mundur, mousenya akan jatuh. Apakah saya bisa sambung alasnya memakai buku?” tutur siswa itu kepadaku.

Spontan saya tersenyum. Langsung menjawab dan memberikan pemahaman kepadanya. “Mouse itu dapat digerakkan kembali kedepan, tak harus digerakkan jauh-jauh”.Tuturku. Akhirnya, mereka pun bersyukur dapat memahami pelajaran teknologi yang telah kami berikan.

Dokumentasi gambar : Organisasi NDC STMIK Dipanegara

Kekuatan solidaritaslah yang membuat kami eksis sampai saat ini. Waktu itu, metode pengumpulan dana untuk membuat pelatihan IT terbilang unik. Pasalnya, kadang kami pergi mengamen bersama atau membuat sebuah bazar musik.

Kami selalu diajarkan untuk kreatif dalam segala hal dan menjauhi unsur yang bersifat kriminal.

Pergantian semester telah tiba. Pengenalan berbagai teknologi telah banyak kudapatkan dari kampus dan organiasi, salah satunya, materi pemrograman web.

Saat itu pengenalan matakuliah sedang berlangsung dalam kelas, perkataan dari seorang dosen web masih teringat jelas dibenakku. “Manfaat belajar website untuk membuat  sebuah konten informasi, agar manusia yang berada dipenjuru dunia dapat melihatnya” tutur dosen itu saat membawa mata kuliah.

Sontak aku terdiam dan mengingat perkataan dosen tersebut, dan membuatku bertanya dalam hati. “Agar semua orang dapat melihatnya, lalu bagaimana cara mengonlinekan karya web itu ya?”.

Sehabis jam kuliah, kuluangkan waktu ke toko elektronik, kusisakan uang jajanku dari kiriman orang tua demi membeli sebuah modem untuk mencari referensi tentang dunia website.

Satu demi satu referensi dari internet kutelusuri. Kata yang paling teringat dari artikel yang kubaca adalah “cara menghosting website”. Ku praktikkan dan alhamdulillah akhirnya berhasil. Sungguh sangat gembira karena telah mendapat pengetahuan baru dari hasil otodidak.

Seiring perkembangan zaman. Arus globalisasi pun semakin maju. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hadir begitu cepat mengubah dunia dan pola hidup manusia. Dunia kini seperti dilipat. Informasi dari belahan dunia begitu cepatnya diperoleh.

Di penghujung tahun 2012, saya memulai mengimplementasikan pengetahuan yang telah kudapatkan. Dengan membuka layanan jasa pembuatan aplikasi, jaringan, dan desain grafis. Mulailah kubuat  website untuk menyosialisasikan layanan jasa kami, dengan nama cybermakassar.com.

Menjelang akhir tahun 2015 saya dan teman-teman membentuk komunitas IT sebagai wadah pembelajaran. Sesekali kami buat pelatihan IT secara gratis untuk semua kalangan yang ingin belajar.

Saat itu, seorang teman meminta tolong dibuatkan website dengan dana yang terbatas. Karena rasa tolong menolong selalu kami utamakan dalam komunitas, saya berusaha membantunya dan mencarikan layanan jasa hosting di google. Dengan kata kunci “Hostingan Murah”.

Muncullah rentetan beberapa layanan hosting di halaman pertama google. Sontak tanganku langsung mengklik website yang bernama Domainesia.com. Kubuka dan kubaca deskripsi layanannya.Ternyata benar-benar murah dan berkualitas.Tak berpikir panjang, saya pun langsung berlangganan.

Dari situlah layanan hosting Domainesia.com pertama kali ku kenal. Beberapa bulan berikutnya, proyek website kami alihkan ke Domainesia.com karena selain murah, pelayananannya pun ramah dan cepat tanggap. Dan mulailah ku jatuh hati terhadap layanannya.

Seiring berjalannya waktu, komunitas yang kami bentuk tidaklah sia-sia. Salah satu kampus IT ternama di Kota Makassar mengundang kami untuk bekerja sama dalam pelatihan IT di tahun 2017 secara gratis, dengan tema acara “Teknologi Informasi Puya Siapa ?”. Pesertanya waktu itu mencapai 150 orang. Salah satu materinya adalah pemrograman web dan hosting.

Mengetahui hal tersebut, saya langsung mengingat layanan Domainesia.com. Sore harinya, kuhubungi pihak Costumer Servicenya dan mencoba menawarkan kerja sama dalam acara tersebut melalui layanan chatingnya, dan akhirnya mereka sepakati.

Layanan kerja sama kami saat itu berupa barter produk. Pihak Domainesia.com memberi kami layanan hostingan 2GB + Domain dan dari pihak kami memasang logo Domainesia.com di spanduk acara sebagai team support.

Hostingan yang diberikan oleh pihak Domainesia.com sangat bermanfaat dalam acara tersebut. Kami gunakan untuk pelatihan konfigurasi domain dan hosting.

Tak luput, dalam acara workshop, kami sosialisasikan dan mempromosikan Domainesia.com sebagai layanan domain dan hostingan murah dan berkualitas. Selain dari itu, kami juga memberi tutorial cara membuat website dari nol di sela-sela pembelajaran kepada peserta melalui halaman website https://www.domainesia.com/tips/cara-membuat-website-dari-nol/

                                      

 

Ada pun layanan Domainesia.com di antaranya adalah  :

A. Domain :

Domain pilihan dengan harga murah dan terdapat promo lainnya. Segera bangun identitas digital anda menggunakan ekstensi domain yang terjangkau di halaman website : https://www.domainesia.com/domain/

 

B. Hosting :

* Hosting Murah Terbaik untuk Seluruh kebutuhan anda

Paket Hosting Bisnis untuk kebutuhan bisnis dan organisasi dengan kapasitas ekstra

Web hosting yang murah dengan SSD berperforma tinggi dalam infrastruktur Cloud, yang memenuhi seluruh kebutuhan anda, seperti untuk toko online, bloger, developer, company, dan lain sebagainya.Tertarik ? silahkan kunjungi  halaman website : https://www.domainesia.com/hosting/

 

C. Web Apps :

Fitur unggulan memasang Web App semakin mudah, cepat, dan aman. Untuk lebih jelasnya anda dapat mengunjungi alamat website : https://www.domainesia.com/apps/

 

D. Virtual Server :

Deploy SSD Virtual Server dalam waktu kurang dari 40 detik. Berminat ?, silahkan kunjungi halaman website : https://www.domainesia.com/vm/

 

Dengan adanya fitur seperti di atas, maka bisnis digital yang anda jalankan akan berjalan dengan baik.

 

Semoga di hari ulang tahunnya yang ke-9 Domainesia.com semakin maju disertai pelayanan yang semakin berkualitas. Amin…..

 

Kini, memasuki generasi ke empat di era milenial, revolusi industri 4.0. Dengan ditandai kemunculan berbagai teknologi yang super canggih. Menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan, yang memungkinkan manusia menciptakan sebuah sistem yang cerdas layaknya seperti manusia.

Perkembangannya yang begitu pesat, produk digital pun tak lagi menjadi sosok benda asing bagi umat manusia.

Era digital telah memasuki ruang lingkup perusahaan, pemasaran, pemerintahan, komunitas, pendidikan, rumah tangga, individu, dan lain sebagainya yang mendorong deurbanisasi.

Produk teknologi yang dulunya sulit dicari, kini muncul di hadapan kita secara digital. Kalangan bawah hingga ke atas kini mayoritas telah menggunakan perangkat digital tersebut. Seperti handphone cerdas, komputer,dan lain sebagainya. Harganya yang terjangkau, membuat masyarakat berlomba-lomba untuk memilikinya. Sungguh sangat berbeda dengan tempo dulu.

Betapa asyiknya hidup di era digital saat ini. Semua keperluan disuguhi teknologi berbasis digital. Seperti belanja online, menonton di youtube, mencari alamat dengan google maps, berkomuniasi melalui sosial media, mencari referensi dan pelajaran dengan search engine google, menggunakan layanan hosting murah pun ada, seperti layanan yang disedikan oleh Domainesia.com.

Karena era digital, saya dapat mengenal DomainEsia. Karena era digital, saya mengenal banyak teman, karena era digital, saya dapat memahami berbagai informasi yang ada, karena era digital pula, saya dapat membiayai kehidupan keluarga kecilku.

Bangunlah segerah ide dan kreatifitasmu melalui dunia digital, salah satunya dengan membuat website menggunakan layanan Domainesia.com. Bekerja tak harus berada dalam gedung yang membuatmu tertekan, membuat usaha pun tak harus mengeluarkan banyak modal, membuat pembelajaran pun tak harus lagi mencetak di buku. Kini era digital benar-benar berkembang. Karena itu, ayo gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Kami juga akan memberikan template profile buat kalian secara gratis, di halaman https://cybermakassar.com/download. Berusaha dan tetaplah belajar. Kalian pasti bisa...!!!

Sebuah pameo dari Alvin Toffer, “Siapa yang menguasai informasi, maka ia akan menguasai dunia”. Seorang penulis dan futurolog Amerika, yang dikenal karena karya-karyanya yang membahas mengenai revolusi digital. Olehnya itu,tetaplah belajar, karena era digital saat ini akan selalu berkembang setiap saat.

Teknologi seperti halnya sebuah pisau. Dapat digunakan dengan baik, dapat pula digunakan untuk kejahatan. Maka, gunakanlah secara bijaksana agar manusia tetap berada dalam fitrahnya.

 

Kesimpulan :

Meski pun dunia digital telah berkembang pesat, gunakanlah dengan sebijak mungkin, serta jangan perna lupakan dunia nyata, karena dari dunia nyatalah kita saling membantu dan saling mengingatkan. Manusia pada hakikatnya akan kembali kepadaNya.

Untuk memiliki domain dan hostingan murah dan berkualitas, jangan lupa berlangganan di Domainesia.com.

 

Terima kasih DomainEsia.....

Tags : #digitallife  #madepossible  #domainesia